Tak Tergantikan
Bismillah.
Saya
sebenarnya menulis ini di Instagram saya beberapa waktu lalu. Dan karena pas
banget hari ini adalah Hari Ibu (yesss… have a great life to every mom around
the world!), saya pikir tulisan pendek ini saya share juga di blog.
Jadi di
kantor saya, tiap pagi kami mulai aktivitas dengan doa pagi. Suatu kali,
pimpinan kami mengutarakan bahwa kita (sebagai karyawan di kantor), punya
kompetensi spesifik tetapi di sisi lain kitapun tergantikan. Artinya, ketika
kita tidak lagi bekerja di sini, maka akan selalu ada orang lain yang
menggantikan kita.
Pagi itu
saya malah termenung sendiri.
Saya kan
orangtua, ya. Saya punya anak. Kalau saya tiba-tiba nggak ada, apakah saya juga
akan dengan mudahnya tergantikan? Ini jadi pikiran saya sampai sekarang. Saya juga
seorang anak. Saya punya ibu dan bapak. Saya pribadi berpendapat bahwa
satu-satunya peran yang tidak mungkin tergantikan di dunia ini adalah peran
ibu. Sebagai ibu, meskipun suatu saat kita juga pasti pergi, saya yakin jauh
dalam lubuk hati anak saya, kenangannya dan perasaannya terhadap saya akan
tetap hidup.
Nah,
knowing full well of that, saya jadi mikir : kenangan seperti apa yang saya mau
anak saya ingat tentang saya? Perasaan seperti apa yang saya pengen anak saya
patri dalam hatinya tentang saya?
-Ibu Kancil-
Comments
Post a Comment
Nothing compares to good feedback, and yeah, good feedback means positive and negative feedback. I need those both! Please share here.