Parenting #01




Bismillah. 

Pertama, saya mau bilang bahwa saya menulis ini sebagai bentuk rasa syukur akan rahmat Allah yang bagi saya, tak pernah putus-putus. Tidak ada sedikitpun niat untuk menggurui atau merasa lebih tahu, lebih banyak ilmu, lebih cerdas, dsb. Semoga Allah selalu melindungi keluarga kami dari ujub dan riya. Jadi ceritanya, akhir bulan lalu, saya mendapat rejeki berupa kesempatan untuk belajar secara mandiri melalui sebuah platform online yang menyajikan banyak sekali sumber belajar berupa video lecture yang bersumber pada Al Quran. Saya mendapat kesempatan untuk menonton semua video lecture yang tersedia di platform tersebut selama 1 tahun. Masya Allah. Jujur, ketika saya mendapat email konfirmasi itu, mata saya berkaca-kaca dan nggak percaya. Waktu itu dini hari menjelang keberangkatan saya ke bandara untuk dinas keluar kota. Sesampainya di bandara, saya ingat saya beli teh tarik panas kemudian duduk di ruang tunggu (yang sangat dingin), saya memulai langkah awal perjalanan belajar saya. Setelah kurang lebih 1 bulan berjalan, I feel so overwhelmed! Begitu banyak bahan belajar yang ingin saya pelajari dan ambil manfaatnya, sampai jujur saya malah kewalahan dan bingung, nggak fokus. Sampai malam ini saya akhirnya memutuskan untuk fokus kepada 1 – 2 hal saja agar saya bisa benar-benar belajar dan saya ingin sekali bisa juga membaginya kepada orang lain. Jadi, yang akan saya lakukan, insya Allah, adalah saya akan membuat summary dari setiap video lecture yang saya tonton dan pelajari. Saat ini saya akan fokus ke video lecture tentang parenting, karena saya ingin mengoptimalkan waktu yang saya miliki untuk bisa menjadi orangtua yang lebih baik bagi Panglima Kancil dan semoga juga bisa memenuhi tanggungjawab yang Allah berikan kepada saya ini. Kita belajar bersama ya dalam perjalanan kita sebagai orangtua. Please kindly comment or add or give opinion about what you feel and think dan mari belajar bersama J
Semua yang saya tulis disini adalah penafsiran dan pemahaman saya atas topic yang dibahas. Saya berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan penjelasan yang sesuai dan insya Allah akan selalui menyertakan ayat Al Quran yang dijadikan pedoman dalam pembahasan.
Topik tentang Parenting dibawakan oleh Ust Nouman Ali Khan (may Allah bless him and his family, aamiin) dan terdapat 5 topik besar dalam rangkaian video lecture ini. Jumlah total videonya belum saya hitung, but do not worry, insya Allah saya berniat belajar dan berbagi dan saya yakin Allah akan memampukan kita belajar bersama. Insya Allah.
Disclaimer : saya pakai Mushaf Al Hilali ya untuk terjemahan ayat Quran.


Sebagai pendahuluan, orangtua juga manusia biasa kan ya, wajar kalau lupa. Nah, lupanya saya adalah bahwa semua hal itu udah ada guidance-nya dalam Al Quran dan Ust NAK ini suka banget bilang hal itu : When you need guidance, read Quran!
Jadi kita mulai dengan pertanyaan :
Kenapa siy kita kudu belajar parenting?
Yuk kita baca ayat pertama Surah An Nisa :
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan namaNya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” 

Ayat pertama Surah An Nisa ini memaparkan kepada kita nilai penting parenting (the value of parenting). Coba kita telusuri. Allah berucap, wahai manusia, maka disini Allah merujuk kepada semua umat manusia (all humanity), dan dilanjutkan dengan penjelasan Allah bahwa seluruh manusia diciptakan dari 1 manusia, yaitu Nabi Adam AS dimana Allah menciptakan Ibu kita (Hawa) dan begitu banyak manusia laki-laki dan perempuan. Bukankah dengan ini Allah sebenarnya sedang memaparkan tentang parenting? Bahwa Adam adalah orangtua bagi seluruh umat manusia? Bukankah awal mula kemanusiaan adalah diciptakannya manusia dari Adam dan kemanusiaan tidak ada pernah ada tanpa adanya parenting? Dengan menyatakan hal ini, maka kisah tentang kemanusiaan dan sejarah manusia adalah kisah tentang parenting? Dan kita bahkan nggak sadar bahwa semua hubungan kita dengan manusia lain adalah akibat dari parenthood. Subhanallah bukan? 

Diawal ayat ini Allah menyatakan bahwa Adam dan Hawa dalah orangtua pertama dan Allah menghormati Adam AS sebagai ayah kita, dan di akhir ayat, Allah menghormati arhaam, dari mana kita berasal, tentu saja maknanya bahwa Allah menghormati Ibu kita, yaitu Hawa. 

Allah berkata : Have taqwa of Allah. Apa siy taqwa itu? Taqwa adalah menjaga diri kita dari menyalahi atau melanggar hak-hak Allah, menjaga diri kita dari membuat Allah marah, menjaga diri kita dari melampaui batasan yang telah Allah tetapkan. Dan bukan hanya taqwa kepada Allah, Allah juga menekankan pentingnya memiliki taqwa terhadap hubungan yang dihasilkan dari rahim seorang ibu; dan bukankah hubungan fundamental dari rahim seorang ibu adalah parenting? Setiap dari kita terikat kepada orang tua kita oleh rahim, maka kita harus punya taqwa terhadap hubungan tersebut. Maknanya apa? Maknanya, hubungan yang terikat oleh rahim haruslah dijaga. Di lain pihak, orang tua juga harus memiliki taqwa terhadap hubungan dengan anak-anaknya. Bukankah kita sebagai orangtua seringkali lupa bahwa kita dihormati oleh Allah karena kita punya tanggungjawab yang setimpal besarnya dengan kehormatan tersebut? Wallahu alam.

Pertanyaan di awal pembahasan ini juga sebenarnya bisa dijawab dengan argumen sederhana : hello, jaman sekarang beda bukan dengan jaman ketika kita dibesarkan? Jelas beda. Begitu banyak hal yang berubah selama beberapa dekade terakhir. Saat ini, kita biasa banget melihat orang yang berpakaian tidak pantas, bukan? Biasa banget melihat anak sekolah merokok? Biasa banget melihat iklan produk dewasa ditayangkan di jam acara tv anak? Biasa banget mendengar anak-anak dan orang dewasa berkata tidak senonoh dan tidak sopan? Biasa banget membaca berita yang menyayat hati? Begitu banyak yang menjadi biasa saat ini, bukan? 

Saya pribadi merasa gagap ketika menikah kemudian dikaruniai anak. Jujur gagap. Gagap dalam artian saya tidak tahu harus bagaimana mengasuh anak, mendidik anak, memberi contoh baik kepada anak. Saya gagap karena saya sendiri belum menjadi orang dewasa yang baik. Boro-boro mengasuh anak, wong ngomong kata-kata yang baik saja saya gagap kok. Boro-boro mendidik anak, wong mendidik diri sendiri untuk lebih menghormati orangtua saja saya gagap kok. 

Maka, sebagai orangtua, kita tidak bisa dan tidak boleh berasumsi bahwa agama yang kita pegang dan yakini ini akan dapat dengan mudahnya kita wariskan kepada anak cucu kita. Jangan pernah berasumsi seperti itu. Kenapa? Jelas karena anak-anak dan cucu-cucu kita hidup dan dibesarkan di masa yang berbeda dengan kita, dengan tantangan yang jauuuuh berbeda. Ada budaya, gaya hidup, tekanan di luar sana yang menekan kita setiap saat, yang bisa jadi akan membuat anak cucu kita bertanya : why do I need to hold on to Islam? Duh jadi sedih deh. Jadi, yuk, kita belajar bersama! Bismillah.


-Ibu Kancil-

Comments

Popular posts from this blog

Develop the Attitude of a Student

RUBIK #01 Revive Your Heart