Kunang-Kunang dan Laron
15 November 2017
Bismillah.
#tantangansilenttalk
Hari
ini pulang kantor lumayan lebih cepat (jam 5 sore dari kantor) dan sampai rumah
sebelum jam 7 malam. Panglima Kancil yang membukakan pintu. Subhanallah sekali. Setelah
membukakan pintu, Panglima Kancil naik ke mainan naga sambil teriak “nagaaa!!!!” dan
naganya dijalankan pakai kaki. Lalu Panglima Kancil mengajak aku ke dapur, sambil
menunjuk ke pintu dapur.
Panglima Kancil : “Ibu, ada unang-unang”
Ibu Kancil:
Ada kunang-kunang dimana, Mas?
Panglima Kancil : Sini, Ibu, disitu, di yuay, buka pintunya (sambil menunjuk ke pintu dapur)
Ibu Kancil:
Baik, Ibu buka pintunya ya, Mas (sambil membuka pintu dapur)
Panglima Kancil : yiat, Ibu, disitu, unang-unang
Ibu Kancil:
Dimana, Mas? Ibu ndak lihat
Panglima Kancil : Disitu Ibu (sambil menunjuk lampu jalan yang dipenuhi laron)
Ibu Kancil:
Dimana, Mas? Dekat apa kunang-kunangnya?
Panglima Kancil : Disitu, Ibu, dekat yampu, teybang-teybang
Ibu Kancil:
Wah, iya, apa ya itu terbang-terbang di dekat lampu, Mas?
Panglima Kancil : unang-unang, Ibu. Banyaaaak….
Ibu Kancil menahan
diri untuk nggak langsung memperbaiki dan mengatakan kalau itu bukan
kunang-kunang, tetapi laron. Menahan diri dan lidah ini yang nggak mudah! Ahahahahaha.
Beberapa
saat kemudian, Ibu Kancil mengajak Panglima Kancil ke toko di depan jalan untuk beli susu
dan popok.
Ibu :
Mas, mau ndak temenin Ibu ke toko s****o untuk beli susu dan popok Mas?
Panglima Kancil : Mau, Ibu. Ayo.
Ibu Kancil:
Mas Arung pakai sandal ya? Ibu mau pipis dulu.
Panglima Kancil : Sini Ibu, Aung bukakan pintunya (sambil membuka pintu kamar mandi)
Ibu Kancil : Wah, terima kasih sudah bukakan Ibu pintu. Sekarang pintunya ditutup ya, Mas, Ibu mau pipis. Ndak boleh dilihat.
Panglima Kancil : Aung yang tutup pintu Ibu (sambil tutup pintu kamar mandi dari luar)
Setelah itu,
Ibu Kancil: Mas, ayo pakai sandal ya.
Panglima Kancil : Baik, Ibu. (sambil bergerak ambil sandal jepit warna merah favoritnya).
Selesai
pakai sandal jepit,
Ibu
Kancil: Mas, ayo kita pamit ke Bapak. Kita bilang ke Bapak, kita mau beli susu
dan popok dulu di toko s*****o.
Panglima Kancil lari ke ruang tengah menuju Jendral Kancil yang sedang membaca buku.
Panglima Kancil : Bapak, Aung pamit ke s****o duyu
Jendral Kancil : Bapaknya disayang dulu, Mas
Adegan
sayang-sayangan Bapak dan Anak agak lama juga, ahahahaha. Panglima Kancil yang nggak
sabar mau ke toko, salaman ke bapaknya rupanya tangan Bapaknya hanya ditarik
saja, nggak dicium.
Ibu Kancil :
Mas, salam ke Bapak bagaimana ya caranya?
Panglima Kancil langsung salam ulang dengan menempelkan tangan Jendral Kancil ke pipinya (ini kudu
diperbaiki sedikit demi sedikit)
Lalu
kami berdua berjalan kaki ke toko s****o. baru keluar rumah, Ibu Kancil bilang ke Panglima Kancil, “Mas, karena sudah malam dan jalanan agak gelap, Mas jalannya hati-hati
ya.. pelan-pelan saja”
Begitu
melewati lampu jalan (yang masih dipenuhi laron), Ibu Kancil langsung dapat ide.
Panglima Kancil : Ibu, yiat, unang-unang!
Ibu
Kancil: Oalah, Mas, itu namanya laron.
Panglima Kancil : (merespon dengan secepat kilat) oh itu unang-unangnya namanya yayon ya, Bu?
Ibu Kancil:
Binatang yang terbang-terbang di lampu itu namanya laron, mas, bukan
kunang-kunang.
Panglima Kancil diam mencerna.
Ibu Kancil:
kunang-kunang badannya bisa menyala seperti lampu, mas. Coba Mas perhatikan,
itu badannya nyala ndak? (sambil nunjuk ke laron)
Panglima Kancil
: Ndak nyaya, Ibu.
Ibu Kancil:
ya, itu ndak nyala. Itu namanya laron, mas, bukan kunang-kunang.
Panglima Kancil : ooh.
Sepanjang
jalan kaki ke toko malam ini, setiap melihat lampu yang dikelilingi laron, Panglima Kancil
pasti berseru, “Ibu, yiat itu yayon!”
Masya
Allah.
#keluargakancilhebat
#family
#panglimakancil
#ibukancil
#jendralkancil
#panglimakancil2tahun6bulan
#ibukancilbelajar
#ibukancilberbagi
Comments
Post a Comment
Nothing compares to good feedback, and yeah, good feedback means positive and negative feedback. I need those both! Please share here.